Ikhlas merupakan sumber kedamaian -Rini Suryani-

Sabtu, 14 Juni 2014

Penyembuh atau penambah luka?

     Aku telah mencoba dengan keras namun move on dari cinta pertamaku tidaklah mudah. Walau sulit, akhirnya tetap berhasil dengan hadirnya cinta baru. Kebahagiaankah?

Awal perkenalan

Malam yang sunyi hanya ditemani oleh sebuah novel. Hp ku tiba-tiba berbunyi. Pesan singkat dari seseorang, entah siapa. Aku membalasnya dengan cuek. Memang sudah sikapku begitu terhadap cowok yang mengajak berkenalan.

Hati yang mulai luluh

Tiap hari dia mengirimiku pesan singkat. Aku yang awalnya cuek, lama kelamaan menikmatinya. Mulai terasa asyik pikirku. Pagi siang sore ia mengirimiku pesan singkat. Bertanya sedang apa, udah makan apa belum, lalu membahas hal lainnya. Perasaan terhadap cinta pertamaku tampaknya kian memudar. Apa aku jatuh cinta lagi?

Kabar mengagetkan

Malam ini aku menerima pesan singkat lagi. Namun isinya berbeda dari sebelumnya. Sebuah kata 'maaf' karena ia telah kembali kepada mantannya. Perih namun aku menerima kenyataan ini.

Seminggu setelah malam itu, aku mendapati pesan singkat dari dia. Aku membalas sekadarnya karna aku tidak ingin mengganggu hubungan orang lain.

Keesokannya dia mengirimiku pesan singkat lagi. Aku makin tidak enak, aku menanyakan kabar pacarnya dan dia mengatakan sekadarnya. Aku makin cuek bahkan seringkali tak membalas.

Sekali lagi aku mendengar kabar mengagetkan. Dia telah putus kembali. Perasaanku bergejolak. Dia yang selalu mengirimiku pesan duluan, lalu aku membalas dengan cuek. Lantas mengapa ia tiba-tiba berpisah lagi?

Aku memaksanya untuk kembali kepada mantannya. Namun ia enggan. Aku semakin tidak enak. Lantas dia tetap mengirimiku sms. Aku semakin bingung.

Penyembuh atau penambah luka?

Hari perpisahan kelas 12 telah diadakan. Sampai hari ini pun hubungan kami tetap janggal. Dia mencariku hari itu lalu kami bertemu. Sama-sama diam. Kemudian temanku mengusulkan berfoto.

Tak lama dari hari itu ia jadian. Namun kini bukan dengan mantannya melainkan dengan orang lain. Aku hancur. Hati ini terluka. Selama ini aku hanyalah pelampiasan baginya. Sebuah boneka tak berharga.

Di kala ia bosan ia mencariku. Di kala ia rapuh ia mencariku. Memanggilku 'sayang' bahkan tanpa ada kejelasan hubungan. Aku yang polos dulu benar-benar bodoh akan cinta. Sangat bodoh hingga mau saja dibohongi berkali-kali.

Ternyata ia hadir bukan sebagai penyembuh hati ini. Ia menggoreskan luka yang lebih dalam. Hingga hati ini semakin terluka.

Pada kisah ini aku belajar suatu hal. Walau kita mencoba berbagai hal untuk move on, termasuk mencari cinta baru. Janganlah kita dengan mudahnya menerima cinta yang disuguhkan dari seseorang.

Karena sesungguhnya move on itu bukan dengan pindah ke lain hati tapi seharusnya pindah ke hal lain. Itulah penyembuhan yang tepat.

Mungkin dulu kami sempat terlibat hubungan yang aneh, tapi sekarang kami baik-baik saja. Karena sudah prinsipku untuk tidak bermusuhan dengan siapapun.

By: Rini Suryani^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar