Ikhlas merupakan sumber kedamaian -Rini Suryani-

Sabtu, 22 November 2014

Bukanlah Takdirku

Setelah beberapa waktu...

Wah gak nyangka hampir setahun yang lalu kita pernah dekat. Yaa tapi sudahlah.

Masih hal yang sama yaitu rindu.

Ketika malam mulai datang, perasaan itu hadir lagi. Aku tak menginginkannya namun ia tetap hadir.
Ketika pagi mulai tampak rasa itu kembali hadir. Entahlah mengapa ia tetap melekat dan menghantui. Mengapa engkau hadir lagi?

Di hari yang hampir bertepatan dengan awal kita mengakui perasaan masing-masing, bayangmu kembali berkelebat di pikiran.

Setelah beberapa bulan hubungan ini merenggang, seharusnya ini waktu yang cukup untuk menghilangkannya, namun mengapa engkau masih saja hadir?

Aku masih memiliki rasa yang sama, sometimes aku masih merindukanmu. Bahkan jika mulai datangnya malam, bayangmu menghampiriku.
Mungkin aku memang telah menyibukkan diri. Telah membuat pikiranku penuh sehingga kenangan itu tak datang lagi. Tapi mengapa kenangan itu mendadak muncul?

Masih berbicara tentang rindu. Aku merindukan "Kita" yang dulu. Mungkin aku tidak menangis lagi, tapi dada ini masih terasa sesak.

Yaa sudahlah. Aku hanya merindu. Hanya mengingat kenangan itu. Tapi tenang saja aku tidak berharap lagi. Mencoba untuk selalu kuat.

Dulu aku selalu berharap engkau adalah jodohku. Hubungan kita akan berlanjut terus berlanjut hingga menjadi semakin dekat dan serius. Namun dengan banyaknya hambatan dan akhirnya merenggang sebelum menjadi hubungan yang serius, aku mulai sadar kita memang tak diizinkan bersama.

Berjalan berdampingan tidak sesuai dengan kita. Mungkin menurutmu aku bukan tipemu, mungkin menurutku kamu tak sesuai untukku. Pikiran kita tak pernah sejalan, ada saja yang salah kala itu.

Rasa ini terus muncul, mungkin karena aku menutup diri. Mungkin juga karena aku tak ingin membuka celah untuk orang lain. Sudahlah memang aku belum ingin jatuh cinta lagi.

Tapi setidaknya rasa ini tidak seperti dulu, tidak berharap seperti dulu. Rindu yang kadang hadir sepertinya hanya pelampiasan dari rasa kesepianku.

Kini aku mulai sadar dan yakin, kita memang tak sejalan.

Karena kamu bukanlah takdirku...